Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana membuat jaringan pelabuhan terpadu dan terintegrasi di tujuh pelabuhan di Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi dominasi Singapura sebagai pelabuhan hub di regional. "Kami ingin mengurangi dominasi Singapura yang selama ini menjadi hub-nya. Nah, kalau bisa, hub yang selama ini tergantung Singapura bisa dipindahkan ke pelabuhan-pelabuhan di Indonesia," ujar Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro ujar menghadiri rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jumat (15/1). Ia menyebut pelabuhan yang akan disiapkan menjadi hub internasional akan menempel dengan kawasan industri atau memiliki sarana konektivitas yang terjamin. Misalnya, kereta api maupun jalan tol. Dengan demikian, perusahaan di kawasan industri dapat dengan mudah mengirimkan barangnya ke luar negeri melalui pelabuhan. Menurut Bambang, jaringan pelabuhan terpadu akan membantu mengurangi biaya logistik dan membuat pelayanan menjadi lebih efisien. Hal itu akan menjadi insentif bagi pelaku usaha agar mau menggunakan pelabuhan hub di dalam negeri jika ingin mengirimkan barangnya. "Jadi, tidak semua harus dilayani kapal-kapal besar. Bisa dengan kapal besar sampai pelabuhan tertentu, kemudian pindah ke kapal kecil sehingga menjadi lebih ekonomis untuk pengusaha pelayarannya," imbuh dia. Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan merinci tujuh pelabuhan yang akan disiapkan menjadi hub pelabuhan terintegrasi tersebar dari barat ke timur, yaitu Pelabuhan Kuala Tanjung/Belawan (Sulawesi Utara), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Jawa Timur), Kijing (Kalimantan Barat), Bitung (Sulawesi Utara), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Sorong (Papua). Saat ini, lanjut Luhut, kajian awal masih dilakukan, termasuk penghitungan investasi dan dampaknya secara mendetail. Nantinya, pengembangan jaringan pelabuhan terpadu ini akan dituangkan ke dalam Peraturan Presiden (Perpres). "Kajiannya lagi mau difinalkan. Hub yang paling besar masih di Jakarta, yaitu Tanjung Priok," tandas Luhut. Sumber : cnnindonesia.com