Kebakaran Tewaskan 4 Orang di Jakut karena Korsleting Listrik
06 Agustus 2019, 09:00:50 Dilihat: 424x
Jakarta -- Polisi menduga kebakaran ruko di Jalan K, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara yang menewaskan satu keluarga disebabkan korsleting listrik. Listrik korslet sesaat setelah menyala setelah padam selama beberapa jam.
Kepala Uni Reserse dan Kriminal Polsek Penjaringan Komisaris Mustakim mengatakan, dalam penyelidikan diketahui ada kabel di lantai dasar ruko yang terlepas.
"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting ya, karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu lepas dari lampu itu kebawah," kata Mustakim saat dikonfirmasi, Senin (5/8).
Dari kabel tersebut, kata Mustakim, kemudian muncul percikan api. Api itu, lanjutnya, menyambar benda-benda yang mudah terbakar seperti kertas yang ada di sekitarnya.
"Ada alat-alat yang mudah terbakar yaitu alat untuk persembayangan umat budha," ujarnya.
Mustakim mengungkapkan korban berinisial T dan keluarganya telah tinggal di tempat itu selama tiga tahun. Korban diketahui memiliki usaha penjualan alat-alat sembayang umat Budha.
"Sudah tahun ketiga korban tinggal di situ," ucap Mustakim.
Saat ini polisi telah memeriksa tiga orang saksi untuk menyelidiki peristiwa kebakaran itu. Para saksi itu terdiri dari kerabat hingga tetangga korban.
Sementara para korban saat ini telah dibawa ke RSCM untuk menjalani visum. Diketahui empat korban itu tewas dengan luka bakar di sekujur tubuh.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di tiga buah ruko yang beralamat di Jalan K, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (5/8) sekitar pukul 00.53 WIB. Kebakaran terjadi usai pemadaman listrik oleh PLN yang menyebabkan mati lampu di permukiman warga.
Mustakim mengatakan akibat peristiwa itu satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di lantai 2 ruko yang terbakar.
Berdasarkan keterangan para saksi, kata Mustakim, saat kebakaran terjadi salah satu korban berinisial T sempat meminta warga sekitar untuk membantunya memadamkan api.
Namun, saat tengah memadamkan api, korban T mendengar istrinya yang berinisial J menjerit.
"Korban T naik ke rumahnya lagi setelah mendengar teriakan istrinya, selanjutnya korban terjebak di dalam rumahnya," kata Mustakim.
Sumber : cnnindonesia.com